Mengenal Karakteristik Penguin
Mengenal Karakteristik Penguin. Penguin merupakan salah satu hewan dari famili aves atau burung. Penguin merupakan hewan akuatik jenis burung yang tidak bisa terbang dan secara umum hidup di belahan Bumi selatan. Walaupun seluruh jenis penguin awalnya berasal dari belahan bumi selatan, namun penguin tidak hanya ditemukan di daerah dingin atau di Antartika saja. Terdapat tiga spesies penguin yang hidup di daerah tropis. Salah satu spesies hidup di Kepulauan Galapagos (Penguin Galapagos) dan biasanya menyeberangi garis khatulistiwa untuk mencari makan.
Spesies Penguin
- Spesies penguin terbesar adalah Penguin Kaisar (Aptenodytes forsteri) dengan tinggi mencapai 1,1 meter dan berat 35 kilogram atau lebih.
- Spesies penguin terkecil adalah Penguin Peri (Eudyptula Minor) dengan tinggi sekitar 40 cm dan berat satu kg.
Penguin yang berukuran besar lebih mampu mempertahankan suhu tubuhnya sehingga dapat bertahan di daerah dingin, sementara penguin yang berukuran lebih kecil biasanya ditemukan di daerah yang lebih hangat bahkan daerah tropis.
Makanan Penguin
Umumnya penguin memakan krill (sejenis udang), ikan, cumi-cumi dan hewan air lainnya yang tertangkap ketika berenang di laut dengan paruhnya. Penguin dapat meminum air laut karena kelenjar supraorbital pada tubuhnya menyaring kelebihan garam laut dari aliran darah. Garam ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat saluran pernapasan penguin.
Kelakukan Aneh Penguin
Apabila Seorang Ibu penguin kehilangan Anak maka akan terjadi pertengkaran besar. Apabila seekor anak hilang, maka ibu penguin akan "mencuri" seekor anak penguin dari ibu penguin yang lain. Tingkah laku ini menarik perhatian ilmuwan. Menariknya, penguin-penguin betina lain dalam kelompok penguin tersebut tidak menyukai "pencurian" ini dan akan menolong dan "membela" ibu penguin yang anaknya dicuri.
Bentuk Tubuh Penguin
Tubuh penguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air. Sayapnya merupakan pendayung dan tidak mampu untuk terbang. Di daratan penguin menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan.
Penguin memiliki warna putih di sebelah dalam tubuhnya dan warna hitam di sebelah luar tubuh. Hal ini berguna untuk kamuflase. Hewan pemangsa seperti singa laut dari dalam air akan sulit untuk melihat penguin karena perutnya yang berwarna putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut. Sedangkan permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan penguin dari pandangan hewan pemangsa di atas air.
Penguin mampu berenang dengan kecepatan 6 hingga 12 km/jam bahkan pernah tercatat hingga 27 km/jam. Penguin yang berukuran kecil biasanya menyelam selama satu hingga dua menit dari permukaan air untuk menangkap makanan. Penguin yang berukuran lebih besar, yaitu penguin emperor bisa menyelam lebih dalam hingga 565 meter selama 20 menit.
Proses Berkembang Biak
Seperti layaknya burung-burung yang lain, penguin bereproduksi dengan bertelur. Namun ada yang unik dari proses perkembangbiakan penguin ini. Setelah masa kawin, biasanya penguin betina hanya bertelur satu butir. Setelah seekor penguin betina bertelur, kemudian penguin jantanlah yang akan mengerami telurnya. Penguin umumnya bertelur pada musim dingin sehingga pada masa itu cukup sulit untuk mencari makanan.Maka, pergilah penguin betina mencari makanan selama penguin jantan mengerami telur. Proses pengeraman telur ini memerlukan waktu 2 bulan. Selama proses mengerami telur ini penguin jantan tidak makan sama sekali karena mereka tidak dapat meninggalkan telur dan saat musim dingin makanan memang tidak tersedia.
Telur yang tidak terjaga dengan baik atau mengalami peningkatan suhu, dapat membeku dan calon penguin dapat mati dalam beberapa menit. Setelah dua bulan berpuasa, penguin jantan akan kehilangan sepertiga berat tubuhnya.Selama masa pengeraman itu, penguin jantan akan membentuk koloni dengan sesama penguin jantan lain. Masing-masing penguin jantan membawa sebutir telur di antara kedua kakinya.
Dengan membentuk koloni, mereka dapat menjaga temperatur telur bersama sehingga telur lebih aman. Para penguin ini juga menjaga agar penguin-penguin yang terletak di bagian luar koloni tidak kedinginan, mereka akan secara bergiliran berpindah tempat supaya panasnya merata. Setelah dua bulan dierami dan akan segera menetas, telur ini kemudian akan diambil alih oleh penguin betina yang telah kembali dari mencari makanan. Penguin betina akan menyimpan makanannnya pada temboloknya sehingga badannya menjadi lebih besar dari ukuran awalnya.
Bagaimana caranya penguin betina dapat menemukan pasangannya dan telurnya di antara para koloni penguin jantan? Penguin adalah hewan yang setia pada pasangannya. Mereka dapat mengenali pasangannya dari nyanyiannya atau suaranya. Begitulah caranya mereka saling bertemu kembali setelah berbulan-bulan berpisah. Begitu juga dengan anak penguin, mereka dapat mengenali orangtuanya dari suara mereka. Setiap penguin memiliki suara yang khas yang membedakannya dari penguin yang lain.
Biasanya telur penguin menetas ketika awal musim semi. Es-es sudah mulai mencair sehingga terbentuk lubang-lubang air, dari situlah para penguin dapat berburu ikan. Alasan mengapa penguin bertelur pada musim dingin karena jika mereka bertelur pada musim panas, penguin kecil akan lahir pada musim dingin dan pada saat itu makanan sulit diperoleh sehingga sulit mencari makan bagi si penguin kecil.
Masa kawin penguin
masa kawin penguin biasanya berlangsung pada musim panas. saat proses kawin penguin betina akan berbaring tengkurap dan penguin jantan akan naik di punggung betina dan berjalan mundur sampai di ekornya. kemudian betina akan mengangkat ekornya yang memungkinkan kloaka penguin untuk menyelaraskan sperma yang akan dikirim penguin jantan.
Tempat Tidur Penguin
Mereka tidak mempunyai rumah. Mereka tidur di atas es. Mereka dapat hidup di cuaca terdingin tanpa kesulitan. tubuh penguin tertutupi lapisan lemak yang sangat tebal, sehingga mereka tidak merasa kedinginan. Lapisan lemak mencegah mereka merasa kedinginan, dan berlaku sebagai bulu.
Jenis-jenis penguin
- Penguin Raja, Aptenodytes patagonicus
- Penguin Kaisar, Aptenodytes forsteri
- Penguin Gentoo, Pygoscelis papua
- Penguin Adelie, Pygoscelis adeliae
- Penguin Chinstrap, Pygoscelis antarctica
- Penguin Rockhopper, Eudyptes chrysocome
- Penguin Fiordland, Eudyptes pachyrhynchus
- Penguin Snares, Eudyptes robustus
- Penguin Royal, Eudyptes schlegeli
- Penguin Erect-Crested, Eudyptes sclateri
- Penguin Makaroni, Eudyptes chrysolophus
- Penguin Mata Kuning, Megadyptes antipodes
- Penguin Kecil (Penguin Biru atau Penguin Peri), Eudyptula minorrr
- Penguin White Flippered, Eudyptula albosignata
- Penguin Afrika (Penguin Jackass), Spheniscus demersus
- Penguin Magellanic, Spheniscus magellanicus
- Penguin Humboldt, Spheniscus humboldti
- Penguin Galapagos, Spheniscus mendiculus
Sumber :
Dikutip dari berbagai sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Penguin.
0 Response to "Mengenal Karakteristik Penguin"
Post a Comment